Rabu, 29 Maret 2017

APA ITU SDGs?

Apa itu SDG’s?

Pengertian SDGs adalah singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) di mana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi, kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs sekarang diganti SDGs.


Tujuan SDGs

Ada banyak tujuan dari konsep SDGs. Namun ada tiga tujuan yang dirangkum redaksi Berberita.com dari materi yang disampaikan Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Khofifah Indar Parawansa. Pertama, SDGs diharapkan bisa mengakhiri segala bentuk kemiskinan di semua negara manapun.Kedua, SDGs bertujuan mengakhiri segala bentuk kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi dan mendorong pertanian secara berkelanjutan. Ketiga, target SDGs adalah menjamin adanya kehidupan yang sehat, serta mendorong kesejahteraan untuk semua orang di dunia pada semua usia.


Target SDGs


Target utamanya mengentaskan kemiskinan. Tapi, Indonesia akan menggunakan tiga indikator terkait dengan dokumen SDGs, yaitu pembangunan manusia atau human development yang meliputi pendidikan dan kesehatan, lingkungan dalam skala kecil atau social economic development dan lingkungan yang besar atau environmental development berupa ketersediaan kualitas lingkungan dan sumber daya alam yang baik.


Perbedaan dengan MGDs


Pada dasarnya MDDs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan tujuan yang sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin konsen menganggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia.

Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut habis pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa agenda Millenium Development Goals perlu dilanjutkan, sehingga muncul sebuah dokumen usulan bernama sustainable development goals.

Namun, ada sejumlah perbedaan dan pengembangan konsep yang lebih mendalam lagi. Untuk mempelajari lebih lanjut perbedaan antara MDGs dan SDGs, sebaiknya Anda cari format dalam bentuk PDF yang diunggah instansi yang memiliki otoritas. Biasanya berbentuk bahasa Inggris.

17 Poin SDG’s
  1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun.
  2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan.
  3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
  4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
  5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan.
  6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang.
  7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern bagi semua orang.
  8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang.
  9. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi.
  10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara.
  11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan.
  12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
  13. Mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
  14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.
  15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
  16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
  17. Memperkuat cara-cara implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Penulis : Rismawati

Sumber: Berberita.com

Rabu, 22 Maret 2017

kontribusi pendidikan terhadap perekonomian

KONTRIBUSI PENDIDIKAN TERHADAP PEREKONOMIAN

Apakah keterkaitan antara pendidikan dengan ekonomi? Atau lebih tepatnya lagi apakah kontribusi pendidikan ini bagi tercapainya kesuksesan dalam ekonomi? Kita dapat menemukan kesimpulan bahwa siklus pertumbuhan ekonomi dapat dipacai dengan adanya investasi pada sumber daya manusia melalui pendidikan, yang juga didukung oleh study F. Harbison dan C. Myers 1964 tentang negara yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari negara dengan tingkat pendidikan yang rendah. Jadi untuk adanya kualitas dalam investasi pendidikan pada sumber daya menusia ini juga diperlukan tenaga pendidik yang mampu menghasilkan sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Munculnya asumsi sosial bahwa pendidikan mempengaruhi kesuksesan ekonomi seseorang bukanlah suatu kejadian spontan tidak berdasar. Berangkat dari sebuah trend sosial masyarakat di Indonesia, misalnya pada awal dekade berkuasanya Orde Baru, sebagian besar lini pekerjaan membutuhkan tenaga kerja berlatar belakang pendidikan formal. Hampir mereka yang pernah mengenyam pendidikan formal mampu terserap di lahan-lahan pekerjaan. Situasi tersebut memang tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan pemerintah terhadap tenaga terdidik untuk mengoperasikan skill dan keahliannya dalam rangka industrialisasi dan modernisasi pembangunan negara.
            Argumen lain yang melandasi kepercayaan umum bahwa melalui sekolah atau pendidikan formal para individu dapat mencapai tingkat keberhasilan ekonomi dengan relatif cepat lantaran dalam lembaga sekolah menyediakan serangkaian proses pengajaran yang mampu membekali para pesertanya dengan perangkat kemampuan yang dibutuhkan oleh lahan pekerjaan di era modern. Selain itu, sebuah ekspektasi sosial juga menggejala pada salah satu asumsi bahwa melalui penempaan skill secara berkesinambungan dalam sebuah organisasi yang mapan para lulusan lembaganya akan memiliki keutuhan sikap, kemampuan dan kepribadian yang progresif, kreatif dan memiliki kecermatan tinggi untuk menangkap potensi ekonomis dalam setiap kondisi maupun situasi. Sehingga dari otak dan tangan-tangan merekalah akan memunculkan lahan-lahan penghidupan baru yang mampu menjamin kesejahteraan manusia.
            Konsep pembangunan dalam bidang sosial ekonomi sangat beragam tergantung konteks pengggunaanya. Ahli-ahli ekonomi mengembangkan teori pembangunan yang didasari kepada kapasitas produksi tenaga manusia di dalam proses pembangunan, yang kemudian dikenal dengan istilah Invesment in Human Capital. Teori ini didasari pertimbangan bahwa cara yang paling efisien dalam melakukan pembangunan nasional suatu negara terletak pada peningkatan kemampuan masyarakatnya. Selain itu dihipotesiskan pula bahwa faktor utama yang mendukung pembangunan adalah pendidikan masyarakat. Teori human capital mengasumsikan bahwa pendidikan formal merupakan instrumen terpenting untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki produktifitas yang tinggi. Menurut teori ini pertumbuhan dan pembangunan memiliki 2 syarat, yaitu Adanya pemanfaatan teknologi tinggi secara efisien, dan Adannya sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan teknologi yang ada. Sumber daya manusis seperti itu dihasilkan melalui proses pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan teori human capital percaya bahwa investasi dalam pendidikan sebagai investasi dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Asumsi dasar yang melandasi keharusan adanya hubungan pendidikan dengan penyiapan tenaga kerja adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengatahuan untuk bekerja. Dengan kata lain, pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga yang siap bekerja. Namun demikian pada kenyataannya tingat pengangguran di hampir seluruh negara bertambah sekitar 2 % setiap tahunnya (World Bank:1980) Terjadinya pengangguran bukan disebabkan tidak berhasilnya proses pendidikan, namun pendidikan tidak selalu harus menghasilkan lulusan dengan jenis pekerjaan tertentu. Sekolah memang dapat menghasilkan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu, tetapi sekolah bukan satusatunya tempat dimana keterampilan itu dapat dicapai. 


Penulis: Rismawati
Sumber: Neti Budiwati


Senin, 13 Maret 2017

Pengaruh munculnya Teknologi dalam Perekonomian Indonesia

            Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.
            Dengan adanya teknologi, manusia sangat banyak terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi disisi lain manusia juga harus sadar dengan adanya berbagai macam ancaman yang dapat ditimbulkan dengan adanya teknologi tersebut, yang akan dapat membahayakan manusia itu sendiri.
            Dalam perekonomian suatu negara, saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Banyak berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun sekali lagi, perkembangan teknologi informasi ini juga memiliki sisi negatif. Dimana masih banyak penyalahgunaan teknologi dalam melakukan kejahatan. Dengan demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
Dampak Positif :
            Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi.Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
Dampak Negatif :
            Banyak terjadinya pengangguran dikarenakan semakin meningkatnya kualifikasi yang dibutuhkan secaras sesuai, membuat semakin banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Pada kasus ini menybabkan banyak yang depresi dan stres

            Contoh kasus yang terjadi di Indonesia pada akhir akhir ini yang berhubungan dengan munculnya teknologi baru yang berkaitan dengan Perekonomian adalah Jasa Angkutan Online dengan Angkutan Umum lainnya. Kasus tersebut seringkali diperbincangkan oleh warga Indonesia akhir-akhir ini. Alesannya karena Jasa Angkutan Online dipandang telah merebut pasar dari Jasa Angkutan Umum lainnya seperti Bus, Angkot, ataupun Ojek biasa. Mereka merasa sangat tersaingi dengan munculnya teknologi baru seperti itu.  Sehingga kalangan yang tidak terima akan hal tersebut sering mengadakan demo ataupun aksi lainnya yang bisa tergolong sering anarkis.
            Jika kita pandang, sebenarnya dengan adanya teknologi baru seperti itu adalah sangat menguntungkan bagi para konsumennya. Semakin kesini zaman sudah semakin canggih. Apapun bisa kita lakukan dengan praktis dan simple. Dan kebanyakan orang Indonesia memang suka dengan hal yang seperti itu. Selain praktis dan simple, harganya pun dapat lebih hemat dibandingkan dengan jasa angkutan umum lainnya.
            Dari segi pelayanan pun sangat menguntungkan. Kita bisa bandingkan jika kita menaiki sebuah kendaraan umum seperti angkot, pasti mereka harus menunggu penumpang lainnya dahulu sampai kuota angkot  itu penuh. Dari situ kita sudah banyak memakan banyak waktu untuk menunggunya saja. Sedangkan Jika kita menggunakan Jasa Angkutan Online, itu hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat saja dan langsung diantarkan ke tempat tujuan kita. Ditambah dengan fasilitas-fasilitas yang telah diberikan juga seperti helm, masker ataupun lainnya yang menambah kenyamanan tersendiri bagi konsumen.
            Apakah yang perlu kita pikirkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan oleh masing-masing pihak? Semuanya mempunyai opini berbeda-beda akan hal ini. Menurut saya sendiri, saya sangat menyetujui dengan adanya teknologi Online seperti itu, karena Bangsa yang Ekonominya maju adalah bangsa yang sudah mengikuti proses ke arah yang lebih maju  juga. Nah dengan hal ini otomatis Indonesia sudah satu langkah lebih maju di bidang perekonomiannya. Apalagi teknlogi ini sangat banyak menimbulkan keuntungan tersendiri bagi para konsumennya. Namun menurut saya Angkutan umum pun  jangan dihilangkan. Karena belum semua orang paham dengan teknologi tersebut. Tetapi ada hal penting yang harus diperhatikan jika angkutan umum tersebut masih mau diminati oleh warga Indonesia. Sistem sistem yang belum maksimal, harus dimaksimalkan. Seperti contohnya peristiwa angkot tadi, yaitu menunggu sampai penumpang penuh dulu kemudian baru jalan. Hal tersebut harus diubah menjadi misalkan dibuatkan jadwal tertentu yang sudah pasti jalan. Dengan seperti itu konsumen pasti akan nyaman untuk naik kendaraan tersebut. Dan bisa juga misalkan dengan adanya pembagian wilayah Jasa Online dengan Angkutan umum biasa. Agar peluang-peluang mendapatkan konsumen tidak bisa diangkut semua. Dan pastinya kendaraan umum lainnya masih bisa berjalan seperti biasanya.
Sekian Opini saya tentang Pengaruh Teknologi di Perekonomian Indonesia

Penulis : Rismawati

Sumber : Iyan Setiawan

Rabu, 08 Maret 2017

Analisis Sektor Ekonomi Indonesia

Telah kita ketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara yang padat dengan penduduknya. Tentunya Penduduk Indonesia juga memiliki berbagai macam jenis mata pencaharian demi untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas perbandingan persentase dari berbagai macam jenis mata pencaharian Warga Negara Indonesia dari tahun ke tahunnya dalam bentuk analisis melalui diagram lingkaran ini.

1. Industri Pengolahan

Sektor industri yang berkembang sampai saat ini ternyata masih didominasi oleh industri padat tenaga kerja, yang biasanya memiliki mata rantai relatif pendek, sehingga penciptaan nilai tambah juga relatif kecil. Akan tetapi karena besarnya populasi unit usaha maka kontribusi terhadap perekonomian tetap besar. Terdapat tiga unsur pelaku ekonomi yang mendukung perkembangan sektor industri, yaitu Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS ), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha kecil / menengah, serta koperasi ( PKMK ).Bisa kita lihat pada diagram tersebut, bahwa pencapaian persentase terbesar dalam bidang industri pengolahan terjadi pada tahun 2010 dan mengalami penurunan di tiap tahunnya dimulai dari tahun 2011,2012,2013,dan 2014.

2. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan

Indonesia merupakan negara agraris, sehingga sebagian besar rakyat indonesia bermata pencarian sebagai petani dan peternak. Adapun kontribusi sektor pertanian dan peternakan terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia Sektor ini mencakup sub sector tanaman, bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan periakanan. Di tahun 2010 sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar 15,29%, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2011 dan 2012 yaitu sebesar 14,70% dan 14,44%. Yang kemudian mengalami kenaikan lagi pada tahun 2013 sebesar 15,04% dan naik lagi pada tahun 2014 yaitu sebesar 15,21%. Pertanian dan peternakan sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama warga Indonesia yang kebutuhan pangannya didominasi dengan bidang pertanian dan peternakan seperti beras, sayuran, buah, daging, susu, kulit dan lain sebagainya. Pertanian juga berperan sebagai penyuplai bahan baku yang nantinya akan diolah oleh industri manufaktur.

3. Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Seperti yang kita lihat sekarang, di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki hotel dan retoran atau rumah makan. Dan tidak dapat di ragukan lagi, sebagian besar yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia adalah kegiatan perdagangan, namun  tingkat konsumsi di Indonesia juga cukup besar. Mengapa Perdagangan, Hotel, dan Restoran cukup berpengaruhi terhadap perekonomian di Indonesia? Pertama yaitu dapat  Membuka lapangan kerja baru bagi warga Indonesia. Kedua meningkatkan kerjasama terhadap warga asing untuk penambahan pelatihan kemampuan di bidang tersebut. Ketiga, menambah pendapatan nasional Negara, dan menciptakan bibit – bibit uggul dalam inovasi-inovasi terbaru di bidang hotel dan restoran maupun perdagangan. Dan dapat kita lihat bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 persentase sektor ini mengalami kenaikan yang stabil yaitu 13,69% ; 13,80% ; 13,90% ; 14,11% ; 14,26%
4. Pertambangan dan Penggalian
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Indonesia dapat menjadi negara maju apabila memiliki sumber daya manusia yang unggul dalam menangani masalah sumber daya alam. Banyak pertambangan di Indonesia dimiliki oleh perusahaan asing sehingga kurang membantu untuk sebagai penambahan devisa ekonomi negara. Peran industri pertambangan semakin penting bagi perekonomian negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Efek positif yang dapat kita ambil melalui sektor ini yaitu membuka lahan investasi yang nantinya akan dijadikan sebagai pendapatan negara, Membuka lapangan pekerjaan untuk warga Indonesia, Meningkatkan pendapatan negara, dan Menambah para penambang dan peneliti yang datang ke indonesia, karena banyak di temukannya material – material pertambangan. Dan kita lihat pada diagram ini dari tahun 2010-2014 mengalami kenaikan dan penurunan dalam persentasenya. pada tahun 2010 sebesar 11,16%, pada tahun 2011 sebesar 11,85% , pada tahun 2012 sebesar 11,78%, pada tahun 2013 sebesar 11,45 % dan terakhir yaitu pada tahun 2014 sebesar 11,32%.
 5.Jasa-jasa
Tidak hanya barang yang dapat diperdagangkan namun jasa atau kemampuan pun dapat diperjual belikan misalnya seperti, perusahaan asuransi, travel, akuntan publik, guru, dan masih banyak lagi.Pandangan positif terhadap sektor jasa yaitu, Mampu meningkatkan kulitas SDM Indonesia, Banyaknya usaha – usaha di bidang jasa sehingga membuka lapangan pekerjaan, Mempermudah kegiatan manusia, Menambah pendapatan Negara, Banyak membutuhkan tenaga kerja manusia sehingga mengurangi pengangguran. Pada diagram tersebut, persentase dalam sektor jasa ratarata memberikan kontribusi sebesar 10% yang dari tahun 2010-2014 mengalami kenaikan dan penurunan, namun tidak terlalu ekstrem perubahannya. 
6.Keuangan, dan jasa perusahaan
Salah satu sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan. Real estate di pulau Jawa nampaknya telah mengalami kejenuhan di sisi suplai. Namun demikian, perkembangan golongan ekonomi menengah akan mendorong demand di sektor ini, khususnya untuk apartemen. Sedangkan di luar Jawa, kebutuhan perumahan masih jauh dari terpenuhi, dan ini merupakan kesempatan bagi para pengembang. Pada tahun 2010 sektor ini memberikan kontribusi sebesar 7,24%, pada tahun 2011 sebesar 7,21%, dan di tahun 2012 sebesar 7,26%, pada tahun 2013 sebesar 7,85%, yang terakhir yaitu pada tahun 2014 sebesar 7,69%

7. Transportasi
Pada sektor transportasi dan komunikasi Memberikan kontribusi sebesar 6,57% pada tahun 2010, 6,62% di tahun 2011, 6,66% di tahun 2012, 6,80% di tahun 2013, dan sebesar 7,29% di tahun 2014. Persentase sektor ini mengalami kenaikan dari tahun 2010-2013 dan penurunan dari tahun 2013-2014.
8.Listrik, Gas, dan air bersih
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang merupakan sector penunjang seluruh kegiatan ekonomi, dan sebagai infrastruktur yang mendorong aktivitas seluruh sector kegiatan industri, ternyata perkembangannya cukup pesat. Hampir seluruh kegiatan di sector listrik dan air bersih dimonopoli oleh pemerintah, sehingga sector ini bisa bebas dari persaingan bisnis apapun. Dari tahun 2010 hingga tahun 2013 persentasenya selalu meningkat. Tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan dari 0,83% menjadi 0,81%.
 Sekian Analisis terkait dengan Sektor Ekonomi di Indonesia. 
Penulis: Rismawati
Sumber : Sanwindayani